Inovasi Fitur Unggulan Autonomous Driving: Dari Level 2 ke Level 5, Sudah Sejauh Mana?

Perjalanan menuju kendaraan yang sepenuhnya dapat mengemudi sendiri (self-driving) ditandai oleh Inovasi Fitur Unggulan yang berkembang pesat, khususnya dalam sistem Autonomous Driving. Teknologi ini tidak hanya menjanjikan peningkatan kenyamanan berkendara, tetapi juga revolusi besar dalam keselamatan lalu lintas dan efisiensi transportasi. Untuk mengukur kemajuan teknologi ini, Society of Automotive Engineers (SAE) telah menetapkan enam tingkat otonomi, mulai dari Level 0 (tanpa otomatisasi) hingga Level 5 (otomatisasi penuh). Memahami perbedaan antara tingkat-tingkat ini sangat penting untuk mengukur seberapa jauh teknologi otomotif telah berkembang dan tantangan apa yang masih harus diatasi.

Saat ini, sebagian besar kendaraan yang beredar di pasaran telah dilengkapi dengan Inovasi Fitur Unggulan yang berada pada Level 2 otonomi. Pada level ini, mobil dapat mengelola kecepatan dan arah kemudi secara simultan, seringkali dikenal sebagai Advanced Driver-Assistance Systems (ADAS), yang mencakup Adaptive Cruise Control dan Lane Keeping Assist. Namun, pengemudi tetap harus memegang kendali penuh dan siap mengambil alih kapan saja. Berbeda dengan Level 2, Level 3 (Otomatisasi Bersyarat) menandai titik di mana mobil dapat mengemudi sendiri dalam kondisi tertentu, seperti di jalan tol yang lancar. Dalam situasi ini, pengemudi dapat mengalihkan perhatian, namun harus tetap siaga untuk mengambil alih ketika sistem meminta (disebut hand-off). Peluncuran resmi pertama kendaraan Level 3 komersial di Eropa terjadi pada akhir tahun 2022, meskipun operasinya dibatasi pada kecepatan maksimum 60 km/jam.

Lompatan terbesar dalam Inovasi Fitur Unggulan terjadi pada Level 4 (Otomatisasi Tinggi). Pada level ini, kendaraan sepenuhnya dapat mengemudi sendiri dalam wilayah operasional tertentu (Operational Design Domain – ODD), dan jika sistem gagal, mobil dapat mengurus dirinya sendiri (misalnya, berhenti dengan aman) tanpa intervensi pengemudi. Level 4 saat ini sedang diuji coba secara ekstensif oleh perusahaan teknologi dan otomotif di lingkungan perkotaan yang telah dipetakan secara detail, seperti yang dilakukan oleh layanan robotaxi di Amerika Serikat. Tes lapangan menunjukkan bahwa mobil Level 4 rata-rata telah mencapai kemampuan self-driving tanpa insiden kritis yang membutuhkan driver take-over hingga 99,99% dari waktu operasi.

Adapun Level 5 (Otomatisasi Penuh), yang merupakan tujuan akhir, berarti kendaraan dapat beroperasi sendiri dalam segala kondisi cuaca dan lalu lintas, di mana pun manusia dapat mengemudi. Ini berarti tidak ada lagi pedal gas atau setir yang diperlukan. Walaupun riset dan pengembangan terus berlanjut di laboratorium dan trek uji di Asia dan Amerika Utara, pencapaian Level 5 secara komersial masih diperkirakan memakan waktu hingga dekade berikutnya. Tantangan yang tersisa bukan hanya teknologi sensor (LIDAR, radar, kamera), tetapi juga regulasi, etika pengambilan keputusan dalam kecelakaan, dan kesiapan infrastruktur jalan. Perkembangan ini memastikan bahwa masa depan mobil adalah tentang perangkat lunak, bukan hanya perangkat keras.