Pajak Karbon dan Insentif Hijau: Mendorong Konsumen Beralih ke EV

Percepatan transisi menuju kendaraan listrik (EV) adalah kunci dalam upaya global mengurangi emisi karbon. Dua instrumen kebijakan utama yang digunakan pemerintah di seluruh dunia untuk mendorong adopsi EV adalah Pajak Karbon dan berbagai insentif hijau. Mekanisme ini dirancang untuk membuat kendaraan bertenaga bensin atau diesel menjadi lebih mahal, sementara pada saat yang sama membuat EV lebih menarik dan terjangkau bagi konsumen.

Pajak Karbon: Mencegah Polusi dengan Biaya

Pajak Karbon adalah instrumen ekonomi yang mengenakan biaya pada emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Dalam konteks otomotif, ini berarti kendaraan dengan emisi gas buang tinggi akan dikenakan pajak yang lebih besar. Tujuannya adalah untuk internalisasi biaya eksternal dari polusi udara, sehingga produsen dan konsumen memiliki insentif finansial untuk memilih opsi yang lebih bersih. Contohnya, beberapa negara telah menerapkan sistem di mana pajak pendaftaran kendaraan atau pajak tahunan dihitung berdasarkan tingkat emisi CO2. Pada tanggal 1 Juli 2025, misalnya, sebuah regulasi baru di salah satu negara Eropa menetapkan bahwa kendaraan baru dengan emisi di atas 150 gram CO2 per kilometer akan dikenakan Pajak Karbon tambahan sebesar €500. Kebijakan ini diharapkan secara bertahap “memaksa” pasar untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Insentif Hijau: Daya Tarik Kendaraan Listrik

Di sisi lain spektrum kebijakan, insentif hijau dirancang untuk mengurangi beban finansial kepemilikan EV. Ini dapat berupa subsidi langsung untuk pembelian EV baru, pembebasan atau pengurangan pajak impor, pajak penjualan, atau pajak jalan tahunan. Beberapa pemerintah juga menawarkan insentif tidak langsung seperti akses jalur khusus bus, tempat parkir gratis, atau diskon tarif tol. Pada hari Selasa, 10 Juni 2025, pemerintah di sebuah negara Asia Tenggara mengumumkan paket insentif baru yang mencakup diskon PPN hingga 10% untuk pembelian EV rakitan lokal, serta pembebasan bea masuk untuk komponen baterai. Hal ini segera diikuti oleh peningkatan penjualan EV sebesar 20% pada bulan berikutnya.

Selain itu, ada juga skema trade-in yang memungkinkan konsumen menukar kendaraan lama mereka yang berpolusi dengan EV baru, seringkali dengan bonus tambahan. Petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berkoordinasi dengan kepolisian lalu lintas pada program sosialisasi di pusat kota pada hari Minggu, 25 Mei 2025, pukul 09:00 WIB, menyatakan bahwa kombinasi Pajak Karbon yang efektif dan insentif yang menarik adalah kunci untuk mempercepat adopsi EV dan mencapai target emisi nol bersih. Kedua pendekatan ini bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pasar yang mendukung kendaraan rendah emisi, mempercepat transisi industri otomotif menuju masa depan yang lebih hijau.